Ikan Deho/Tongkol Bakar

Jauh dari kampung halaman bisa berarti perjuangan. Jauh dari kampung halaman bisa pula berarti kesabaran. Jauh dari kampung halaman selalu saja bisa diartikan sebuah “kerinduan”.


Perjuangan, kesabaran, dan kerinduan yang muncul itu bisa dalam berbagai bentuk. Mulai dari kicau burung di pagi hari, nyanyian pepohonan tertiup angin, deburombak menerpa bebatuan, sampai deru mesin perahu yang selalu saja menghadirkan perbedaan. Tentu saja, dari segala bentuk memori itu, yang paling utama adalah kerinduan akan sajian makanan terbaik.


Ah…tidak ada yang pernah bisa mengalahkan sajian makanan terlezat itu. Walaupun engkau telah melanglang buana, menembus samudera, dan telah menapaki banyak benua, niscaya kenikmatan masakan masa kecil di kampung halaman tidak akan pernah bisa tergantikan. Tidak akan…!


Sungguh…tidak akan ada yang bisa mengalahkan rasa Ikan Deho Bakar. Sampai sekarang, saya belum bisa menemukan kenikmatan menyantap makanan yang satu ini di tempat lain. Bukan…! Bukan ikannya yang membedakannya. Ikannya sama, tetapi yang membedakannya adalah cara penyajiannya. Campuran rempah dan suasana hati sang penyajilah yang membuat rasanya menjadi sangat berbeda dengan kuliner sejenis di tempat lain.




[caption id="attachment_78" align="aligncenter" width="300"]Di kampung saya disebut Ikan Deho (www.balivillarupiah.com) Di kampung saya disebut Ikan Deho (www.balivillarupiah.com)[/caption]

Saya berusaha mencari di internet tentang masakan yang satu ini. Yah…paling tidak bisa mengobati sedikit kerinduan terhadap Ikan Deho Bakar ini, walaupun hanya dalam imajinasi.




[caption id="attachment_79" align="aligncenter" width="300"]Maknyoss..! (www.forumresep.com) Maknyoss..! (www.forumresep.com)[/caption]

Inilah makna kerinduan.


Saat memori-memori itu kembali bertahta.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Haha, Hihi, Huhu, Hehe, Hoho

Tentang Mutasi dan Varian Baru Virus COVID-19

Gagal Terpilih, Antipsikosis Menanti