Di Papua, Kita Kalah Lagi!
Sedih.
Jengkel.
Mungkin 2 kata itu yang sedang merajai hippocampus
saya sesaat setelah membaca kabar memilukan di tanah Papua. Sekali lagi
kita kalah. Delapan prajurit TNI gugur setelah diberondong
peluru-peluru yang dimuntahkan dari senjata milik OPM. Peristiwa ini
terulang lagi. Sudah puluhan bahkan mungkin ratusan prajurit kita gugur
di bumi Cenderawasih.
Selain 2 kata di atas, saya pun sangat
gemas dengan apa yang dilakukan petinggi-petinggi pengambil kebijakan di
negeri ini. Berapa lagi nyawa prajurit yang harus melayang untuk
menunggu keseriusan pemerintah menyikapi masalah Papua ini?
Kita semua tahu bahwa anggota OPM
menggunakan taktik perang gerilya. Muncul lalu menghilang. Dunia pun
mengakui bahwa salah satu strategi perang yang sukar untuk dipadamkan
dalan waktu cepat adalah perang gerilya. Apalagi prajurit kita tidak
menguasai medan pertempuran. Mengejar ke hutan itu sama saja bunuh diri.
Namun, bukankah dulu saat kita berjuang
merebut kemerdekaan, strategi ini juga yang kita amini untuk melawan
penjajah? Paling tidak, ini yang diajarkan pak guru saya saat masih
duduk di Sekolah Dasar. Dan dengan strategi ini, para pejuang kita
memang sangat sukar ditaklukkan. Muncul secara tiba-tiba, lalu
menghilang secara tiba-tiba pula. Target yang ingin dicapai adalah
membuat musuh ketakutan sampai akhirnya mundur. Ada perang mental yang
dimunculkan dari strategi ini.
Nah, sekarang, entah ini karma
atau bukan, zaman berbalik. Justru sekarang kitalah yang harus
menghadapi lawan dengan taktik gerilya. Kita pun tidak mampu berbuat
banyak. Tentunya, musuh melakukan strategi ini karena menguasai medan.
Bukan karena jumlah pasukannya yang besar. Hasilnya? Kita bisa lihat
sendiri. Prajurit kita banyak yang wafat. Namun, di pihak mereka sangat
minim korban. Begitu ampuhnya strategi gerilya ini.
Saya meyakini bahwa pasti ada strategi yang dapat mengcounter
taktik ini. Namun, karena saya bukan ahli perang, maka saya hanya bisa
menunggu. Yang pasti, rakyat akan marah jika kondisi di Papua
berlarut-larut. Harus berapa banyak lagi tentara dan polisi yang tewas
di tangan para OPM.
Akhirnya, saya turut berduka yang
sedalam-dalamnya atas meninggalnya para prajurit pemberani kita dalam
menjalankan tugas mereka. Semoga arwah mereka diterima di sisiNya.
Salam gerilya.
Komentar
Posting Komentar